1. a. Menurut pendapat saya pembelajaran baca tulis
di TK hanya sebagai sarana anak dalam mengemukakan perasaan dan pikiran yang
telah berkembang seiring dengan perkembangan bahasa, sehingga kebebasan anak
untuk mengembangkan kemampuan berbahasa melalui bacaan yang ada dalam
mengemukakan perasaan dan pikiran anak melalui tulisan sangat terbatas.
b. Perlukan pembelajaran baca tulis diberikan di TK,
Perlu tetapi dengan menggunakan metode yang tepat, karena sesuai dengan
karakteristik perkembangan anak TK. Pembelajaran hendaknya berlangsung dalam
suasana yang menyenangkan penuh keceriaan dan kegembiraan yang sesuai dengan
pertumbuhan dan kematangan jiwa anak.
c.
Kurikulum pembelajaran di TK
Anak
TK hanya mendapatkan materi pelajaran yang sifatnya persiapan atau pengenalan
terhadap materi pelajaran dengan suasana bermain, bermain sambil belajar,
belajar seraya bermain.
2. Menurut pakar pendidikan tentang
metode baca tulis TK
Membaca
bukan hanya sekedar membunyikan huruf-huruf tetapi memberi makna pada tulisan
yang berarti dengan membaca anak berpikir (kognitif) tentang bacaan upaya
mengembangkan kemampuan literasi (cakap baca tulis) yang berdasarkan kepada
kemampuan berbahasa.
Alasannya :
Baca
tulis hanya sekedar mengenal huruf tidak bermakna. Sedangkan belajar bahasa
harus utuh. Pembelajaran bahasa meliputi kecakapan mendengar berbicara membaca
dan menulis, tidak dapat diajarkan secara terpisah harus secara bersama-sama
dan saling menopang satu sama lain.
3. Pembelajaran big book yaitu pendekatan
pembelajaran dengan buku besar yang berupa buku cerita yang memiliki kualitas
khusus yaitu dapat melibatkan Ketertarikan anak dengan cepat karena memiliki
gambar mengandung irama yang menarik sehingga anak untuk mengerti alur cerita
yang berkarakteristik dan mempunyai kegiatan membaca bersama antara guru dan
murid.
Ciri-ciri
big book
1)
Pola pengulangan (ada pengulangan
kata-kata)
2)
Pola pengulangan komulatif (ada
pengulangan kalimat)
3)
Irama (bacaan perlu diiramakan)
4)
Pola bacaan berdasarkan pada budaya yang
dikenal anak
5)
Alur cerita yang dapat ditebak.
Manfaat
big book
Merupakan
bagian dari pengalaman membaca buku bersama untuk memperkenalkan penggunaan
tulisan sebagai tahapan membaca bersama sebagai keyakinan mengembangkan rasa
percaya diri dan antusiasme membaca anak untuk mengajarkan bahasa anak yang
meliputi kecakapan mendengar berbicara membaca dan menulis, dan diajarkan
bersama-sama tidak terpisah
Keutamaan
big book
1)
Big book memberi kesempatan kepada anak
untuk terlibat dalam situasi nyata dengan cara yang tidak menakutkan.
2)
Big book memungkinkan semua anak melihat
tulisan yang sama manakala guru membaca tulisan.
3)
Penggunaan big book memungkinkan
anak-anak secara bersama-sama dan dengan bekerja sama memberi makna kepada
tulisan di dalamnya.
4)
Memberi kesempatan kepada anak yang
lambat dalam mebaca untuk mengenali tulisan dengan bantuan guru dan
teman-temannya
5)
Big book disukai semua anak
6)
Mengembangkan kemampuan dasar anak dalam
semua aspek bahasa, mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
7)
Memberikan pengalaman sosial kepada anak
dalam hal berbagai pengalaman pada saat anak-anak mengomentari gambar dan
bacaan
8)
Bahan bacaan, namun guru dapat menyelangi
dengan percakapan yang relevan menguasai isi cerita bersama anak sehingga topik
bacaan akan semakin berkembang sesuai dengan pengalaman dan daya imajinasi
anak.
4. Ada 3 struktur big book
1)
Sebab dan akibat
2)
Masalah dan pemecahan masalah
3)
Daftar dan urutan
5. Pembelajaran perlu menggunakan filosovi whole
language karena dengan pembelajaran menggunakan filosovi whole language
mengajarkan bahwa pembelajaran bahasa yang meliputi kecakapan mendengar,
berbicara, membaca, dan menulis, tidak dapat diajarkan secara terpisah
melainkan harus secara bersama-sama dan saling menopang satu sama lainnya,
sehingga meningkatkan kecerdasan linguistic yaitu kecerdasan yang berhubungan
dengan kemampuan menggunakan kata-kata dan memahami kalimat-kalimat kompleks.
6. Alasan mengapa bahasa mudah atau
sulit dipelajari
No
|
Bahasa mudah dipelajari anak
apabila:
|
Bahasa sulit dipelajari anak apabila:
|
1.
|
Suasana sebenamya dan alami
Anak akan mudah mempelajari bahasa
apabila is berada dalam suasana yang alami karena bahasa adalah ekspresi
perasaan dan pikiran anak yang digunakan anak dalam suasana yang sebenamya.
|
Suasana buatan (direkayasa)
Sebaliknya, dalam suasana yang dibuat
beat oleh orang dewasa (guru), bahasa tidak lagi berfungsi sebagai ekspresi perasaan
dan pikiran bagi anak melainkan obyek yang hares dipelajari.
|
2.
|
Menyeluruh
Bahasa mudah dipelajari anak apabila
bahasa tersebut tersaji secara menyeluruh sehingga
maknanya utuh dan dapat dimengerti oleh anak:
|
Dipecah-pecah menjadi bagian-bagian
Bahasa sulit dipelajari anak apabila
tersaji dalam bentuk yang sudah dipecah-pecah menjadi bagian-bagian sehingga maknanya
tidak lagi utuh.
|
3.
|
Dapat
dirasakan (bermakna)
Anak dalam berbahasa bersentuhan langsung
dengan lingkungan di sekelilingnya (konkret), oleh karena itu anak akan mudah
mempelajari bahasa apabila is dapat merasakan bahwa yang didengar atau
dibacanya memang nyata ads di sekitarnya.
|
Tidak
bermakna
Apabila bahasa yang dipelajari anak
tidak bermakna, maka anak akan sulit mempelajarinya karena anak tidak pernah mendengar
atau melihat sebelumnya (tidak konkret).
|
4.
|
Menarik
Unsur menarik dad segi makna dan tampilan visual, akan sangat membantu anak
mempelajari bahasa
|
Membosankan
dan tidak menarik
Apabila bahasa yang dipelajari anak
tidak menarik, balk makna maupun tampilan visualnya maka anak akan cepat
boson
|
5.
|
Relevan
Bahasa yang dipelajari anak harus sesuai
dengan kebutuhan dan kehidupan anak sehari-hari sehingga anak termotivasi untuk
mempelajari-nya.
|
Tidal
relevan dengan pembelajar
Bahasa yang tidak sesuai dengan kebutuhan
dan kehidupan anak, membuat anak enggan mempelajarinya.
|
6.
|
Milik
pembelajar
Bahasa yang dipelajari anak harus
berkisar pea dunia anak dan sering
didengar anak sehari-hari.
|
Milik
orang lain
Apabila , bahasa yang dipelajari anak adalah
bahasa orang dewasa, anak akan sulit mempelajarinya karena tidak pernah atau
jarang mendengarnya.
|
7.
|
Bagian
dari peristiwa yang
sesungguhnya
Anak akan mudah mempelajari bahasa
apabila bahasa tersebut merupakan bagian dari peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam dunia anak (masuk akal).
|
Di
luar konteks
Bahasa yang di luar konteks dan hal
yang dimengerti anak, membuat bahasa tersebut tidak masuk akal bagi anak sehingga
sulit dipelajari
|
8.
|
Mempunyai
kegunaan sosial
Aspek sosial dad bahasa sangat kental
pada anak karena anak menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan orang di sekitarya.
Dengan demikian bahasa yang mudah :dipelajari anak adalah bahasa yang mempunyai
kegunaan
sosial.
|
Tidak
memiliki nilai sosial
Jika bahasa yang dipelajari tidak
memiliki nilai sosial, maka bahasa tersebut tidak berguna bagi anak sehingga
anak tidak terdorong untuk ingin bisa menguasainya.
|
9.
|
Berguna
bagi pebelajar
Anak akan menerapkan bahasa yang dipelajarinya
di sekolah dalam kehidupannya
sehari-hari. Jadi anak akan mudah mempelajari bahasa apabila berguna baginya
|
Tidak
mempunyai kegunaan yang
masuk
akal
Jika bahasa yang dipelajari anak tidak
dapat digunakan, maka ia tidak akan menggunakannya dalam kehidupan-nya sehingga
pengetahuan barunya tidak akan "menempel' dalam pikirannya.
|
10.
|
Pebelajar
memilih
menggunakannya
Bahasa akan mudah dikuasai anak
apabila ia menggunakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
|
Dipaksakan
oleh orang lain
Bahasa yang dipaksakan penguasaan-nya oleh
orang lain, tidak akan digunakan anak sehari-hari.
|
11.
|
Mudah
ditemui pebelajar
Bahasa yang dipelajari anak hendaknya
mudah ditemui anak dalam kehidupannya sehari-hari sehingga makna dad bahasa tersebut
telah dipahami anak sepenuhnya.
|
Tidak
mudah ditemui
Bahasa yang tidak mudah ditemui anak, akan
sulit dipelajari anak karena anak tidak mempunyai contoh penggunaannya dalam kehidupan
kesehariannya.
|
7. Hal-hal
yang perlu dilakukan agar anak mudah belajar bahasa yaitu
a. Biarkan
bahasa tetap utuh (tidak dipenggal-penggal)
b. Libatkan
anak dalam menggunakannya secara fungsional dan bertujuan memenuhi
kebutuhannya.
c. Singkirkan
cara membaca yang diurutkan dengan hati-hati, program ejaan dan perlengkapan
tulis tangan.
d. Ajak
anak untuk menggunakan bahasa dari pada menggunakan materi kesiapan membaca dan
buku kerjanya
e. Ajak
anak berbicara tentang sesuatu yang perlu mengerti
f. Tunjukkan
pada mereka bahwa tidak apa-apa mengajukan pertanyaan dan mendengarkan
jawabannya, serta bereaksi atau menyangkal pendapat/pertanyaan lainnya.
g. Sarankan
anak untuk menulis tentang apa yang terjadi pada mereka atau apa yang mereka
rasakan.
h. Dorongan
mereka untuk membaca informasi, menguasai tulisan yang mengelilingi mereka
dimana-mana atau menikmati cerita yang bagus.
8. Yang
dimaksud program whole language yaitu
Penyatuan semua bahasa, kebudayaan, masyarakat,
pembelajar dan guru dan waktu di rumah anak belajar bahasa lisan tanpa
memecahnya menjadi bagian-bagian yang sederhana yaitu menggunakan bahasa untuk
mengungkapkan pikirannya dan untuk mengerti orang lain.
3 pandangan pembelajaran membaca dengan
whole language yaitu
a. Membaca
adalah suatu proses memaknai dan bukan hanya “membunyikan kata-kata” makna
tercipta melalui interaksi dengan tulisan yang berguna dan menyeluruh.
Pembelajaran membaca yang menggunakan kata-kata yang terpenggal-penggal tidak
mempunyai makna yang utuh bagi anak.
b.
Kata-kata tidak dipelajari secara
terisolasi tetapi dalam konteks penggunaannya. Pengalaman dengan kata-kata
dalam konteks 5 sosial dan fungsional sangat penting dalam mempelajari
kata-kata dalam kehidupan sehari-hari , anak menggunakan bahasa untuk
berhubungan dengan orang lain. Pengalaman anak menggunakan kata-kata dalam
kehidupan sehari-hari akan sangat membantu anak dalam belajar membaca dan
menulis.
c.
Membaca dan menulis dipelajari melalui
kegiatan membaca dan menulis yang sesungguhnya.
Anak belajar membaca
harus membaca yang sesungguhnya membaca yang mempunyai kegunaan dan tujuan
dalam menulis anak belajar menulis yang sesungguhnya artinya menulis yang
berguna dan betujuan.
9. Pendapat
para pakar pendidikan tentang belajar literasi yaitu
a.
Anak belajar literasi secara alami
Menunjukkan bahwa anak belajar
berbicara dan membaca secara alami
b.
Anak-anak banyak tahu tentang literasi
sebelum mereka masuk TK
Memberikan dukungan
dengan menunjukkan respon positif. Memberi perhatian pada pekerjaan mereka dan
menyediakan buku-buku bacaan serta alat tulis menulis.
c.
Semua Anak dapat Belajar
Anak belajar dengan
caranya sendiri-sendiri dan unik dan memberikan kepercayaan kepada anak bahwa
mereka dapat belajar.
d.
Anak belajar sebaik-baiknya jika belajar
bersifat menyeluruh, bermakna, menarik dan berguna.
Kesesuaian dengan
kurikulum yang berkembang dan di kembangkan
dari minat anak. Melibatkan seluruh anak dan tidak membosankan.
e.
Anak belajar sebaik-baiknya jika dia
dapat membuat pilihannya sendiri
Guru hendaknya
mendorong anak untuk membuat pilihan mereka masing-masing dan tidak berusaha
mengarahkannya.
10. Beberapa
hal yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar literasi antara lain :
a.
Ketenggelamaan (Immersion)
Anak-anak tenggelam
dalam suatu keadaan, lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh percakapan dan
tulisan-tulisan.
b.
Demonstrasi (Demonstration)
Melihat bagaimana orang
dewasa berperilaku dan berbahasa juga melihat-lihat benda-benda dan bagaimana
orang dewasa menyebutkan benda-benda tersebut.
c.
Keterlibatan (engagement)
Apabila ada
keterlibatan anak di dalamnya akan merasa kegiatan itu berarti dan berguna bagi
dirinya ketika ia berfikir bahwa ia akan mendapatkan pengalaman yang
menyenangkan.
d.
Harapan (Expectation)
Guru hendaknya
mempunyai harapan yang besar bahwa anak didiknya akan dapat belajar mendengar,
berbicara, membaca dan menulis melalui kegiatan-kegiatan yang diciptakannya di
dalam kelas.
11. 4
tingkatan perkembangan membaca pada anak yaitu
a. Beginning
Reader (Pembaca Pemula)
Ciri-cirinya :
1) Anak
belajar bagaimana tulisan bekerja kapan sebuah cerita atau tulisan lainnya mulai
dan berakhir darimana tulisan dimulai
2) Anak
senang melihat tulisan dan senang apabila orang lain membacakan untuknya.
3) Anak
mengerti bahwa pikiran dapat diwakili oleh tulisan.
4) Anak
menunjukkan perilaku seperti membaca. Dll
b. Emergent
Reader (Pembaca Tumbuh)
Cirinya :
1. Anak
belajar bahwa tulisan adalah cara yang konsisten untuk menyatakan sebuah cerita
dan informasi lainnya.
2. Gambar
menolongnya mengerti tulisan
3. Anak
mulai mencocokkan tulisan dengan ucapan dan mengamati hubungan suara dengan
huruf
4. Anak
mulai bereksperimen dengan membaca dan berani mencoba membaca tulisan yang
sederhana.
c. Early
Reader (Pembaca Awal)
Cirinya :
1) Anak
mulai percaya diri dalam menggunakan berbagai strategi termasuk struktur
2) Anak
dapat mengadaptasi cara membacanya pada berbagai macam tulisan
3) Anak
mengenali beberapa kata-kata mengetahui banyak tentang membaca dan tulisan
lainnya
4) Masa
ini sangat penting untuk memastikan bahwa kebiasaan membaca yang bermakna telah
mapan pada dirinya.
d. Fluent
Reader (Pembaca Ahli)
Cirinya :
1) Anak
telah ahli dalam mengintegrasikan berbagai tanda dalam membaca untuk
memaknainya.
2) Anak
melihat membaca sebagai suatu yang berguna dan otomatis
3) Anak
mempunyai kemampuan yang besar untuk menghubungkan antara apa yang diketahuinya
dengan suatu yang baru
12. Tingkat
perkembangan anak terdapat 5 karakter
a. Karakteristik
bacaan untuk Emergent Reader
1) Tempat
tulisan tetap (di bagian atas atau di bagian bawah buku)
2) Pengulangan
pola kalimat (1-2 perubahan kata)
3) Tema
dikenal anak
4) Gambar
sangat membantu tulisan
5) Menyediakan
kesempatan untuk mulai menggunakan informasi visual untuk mengecek dan
memonitori bacaan.
6) Memperkenalkan
kata-kata yang sering digunakan
b. Karakteristik
bacaan untuk Emergent/Early Reader
Adalah bahan bacaan yang sesuai untuk
tingkatan peralihan antara emergent reader ke early reader yaitu sebagai
berikut :
1) Format
mudah diterka
2) Bervariasi,
pola kalimat sederhana
3) 2-3
baris kalimat per halaman, pengulangan kata
4) Gambar
mewakili keseluruhan kata-kata
5) Struktur
kalimat percakapan masih dominan
6) Menggunakan
berbagai tanda baca
7) Menggunakan
lebih banyak kata-kata yang sering digunakan
c. Karakteristik
bacaan untuk Early Reader
1) Berbagai
pola kalimat sederhana yang membantu pemilahan kalimat
2) Beberapa
baris kalimat per halaman, kalimat lebih panjang
3) Campuran
antara pola kalimat percakapan tulisan
4) Gambar
tidak perlu banyak membantu tulisan
5) Mengandung
kata-kata baru atau yang tidak biasa
6) Kata-kata
perlu perhatian anak secara visual
7) Perbendaharaan
kata lebih banyak
d. Karakteristik
bacaan untuk Early/Fluent Reader
Adalah bahan bacaan yang sesuai untuk
tingkatan peralihan antara early reader ke fluent reader adalah sebagai berikut
:
1) Terdapat
berbagai pola kalimat di dalamnya
2) Struktur
bahasa tulisan
3) Cerita
lengkap
4) Gambar
hanya sedikit membantu tulisan
5) Memungkinkan
pembaca mengembangkan pengertian secara memahami hubungan kata-kata
6) Kata-kata
perlu diperhatikan anak secara visual
7) Perbendaharaan
kata lebih banyak
e. Karakteristik
bacaan untuk Fluent Reader
Bahan bacaan untuk tingkat fluent reader
adalah sebagai berikut
1) Menuturkan
episode dan kejadian-kejadian
2) Deskripsi
lebih banyak
3) Berhubungan
dengan cerita yang dikena;
4) Dukungan
gambar minimal
5) Perbendaharaan
kata sangat menantang dan tidak biasa didapatkan
13. 3
strategi dalam membaca yang saling berkaitan dan contoh
Syntactic
(struktur kalimat), semantic (makna kalimat), dan graphic (bentuk huruf).
1) Contoh
dalam sebuah kalimat
Ia…………………..melintas
rerumputan
2) Contoh
dalam kalimat
Ia…………………..melintasi
rerumputan
3) Contoh
Ia
m……………….melintasi rerumputan
Dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
a. Isyarat
tentang arti yang datang dari pengalaman dan pengetahuan kita tentang subyek,
dan konsep tentangnya, dinamakan isyarat sematic
b. Isyarat
dari pengalaman kita tentang struktur dan pola kalimat bahasa dinamakan isyarat
syntactic
c. Isyarat
dari pengetahuan kita tentang tulisan, bagaimana tulisan terlihat, dan hubungan
antara suara dan huruf dalam kalimat tertentu, dinamakan isyarat grapho-phonic
14. Model
pembelajaran whole language di kelas adalah :
1) Model
kelas belajar alami
adalah model belajar yang mencontoh
bagaimana anak belajar berbicara, membaca dan menulis di rumah.
2) Pembelajaran
bahasa dengan Big Book
Merupakan bagian dari pengalaman membaca buku
bersama yang memperkenalkan mempergunakan tulisan dalam bentuk besar untuk
membaca awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar