Senin, 29 September 2014

RESUME PEMBAHARUAN PENDIDIKAN TK




1. a. Menurut pendapat saya pembelajaran baca tulis di TK hanya sebagai sarana anak dalam mengemukakan perasaan dan pikiran yang telah berkembang seiring dengan perkembangan bahasa, sehingga kebebasan anak untuk mengembangkan kemampuan berbahasa melalui bacaan yang ada dalam mengemukakan perasaan dan pikiran anak melalui tulisan sangat terbatas.
b. Perlukan pembelajaran baca tulis diberikan di TK, Perlu tetapi dengan menggunakan metode yang tepat, karena sesuai dengan karakteristik perkembangan anak TK. Pembelajaran hendaknya berlangsung dalam suasana yang menyenangkan penuh keceriaan dan kegembiraan yang sesuai dengan pertumbuhan dan kematangan jiwa anak.
c. Kurikulum pembelajaran di TK
Anak TK hanya mendapatkan materi pelajaran yang sifatnya persiapan atau pengenalan terhadap materi pelajaran dengan suasana bermain, bermain sambil belajar, belajar seraya bermain.

2. Menurut pakar pendidikan tentang metode baca tulis TK
Membaca bukan hanya sekedar membunyikan huruf-huruf tetapi memberi makna pada tulisan yang berarti dengan membaca anak berpikir (kognitif) tentang bacaan upaya mengembangkan kemampuan literasi (cakap baca tulis) yang berdasarkan kepada kemampuan berbahasa.
Alasannya :
Baca tulis hanya sekedar mengenal huruf tidak bermakna. Sedangkan belajar bahasa harus utuh. Pembelajaran bahasa meliputi kecakapan mendengar berbicara membaca dan menulis, tidak dapat diajarkan secara terpisah harus secara bersama-sama dan saling menopang satu sama lain.

3. Pembelajaran big book yaitu pendekatan pembelajaran dengan buku besar yang berupa buku cerita yang memiliki kualitas khusus yaitu dapat melibatkan Ketertarikan anak dengan cepat karena memiliki gambar mengandung irama yang menarik sehingga anak untuk mengerti alur cerita yang berkarakteristik dan mempunyai kegiatan membaca bersama antara guru dan murid.
Ciri-ciri big book
1)      Pola pengulangan (ada pengulangan kata-kata)
2)      Pola pengulangan komulatif (ada pengulangan kalimat)
3)      Irama (bacaan perlu diiramakan)
4)      Pola bacaan berdasarkan pada budaya yang dikenal anak
5)      Alur cerita yang dapat ditebak.
Manfaat big book
Merupakan bagian dari pengalaman membaca buku bersama untuk memperkenalkan penggunaan tulisan sebagai tahapan membaca bersama sebagai keyakinan mengembangkan rasa percaya diri dan antusiasme membaca anak untuk mengajarkan bahasa anak yang meliputi kecakapan mendengar berbicara membaca dan menulis, dan diajarkan bersama-sama tidak terpisah

Keutamaan big book
1)      Big book memberi kesempatan kepada anak untuk terlibat dalam situasi nyata dengan cara yang tidak menakutkan.
2)      Big book memungkinkan semua anak melihat tulisan yang sama manakala guru membaca tulisan.
3)      Penggunaan big book memungkinkan anak-anak secara bersama-sama dan dengan bekerja sama memberi makna kepada tulisan di dalamnya.
4)      Memberi kesempatan kepada anak yang lambat dalam mebaca untuk mengenali tulisan dengan bantuan guru dan teman-temannya
5)      Big book disukai semua anak
6)      Mengembangkan kemampuan dasar anak dalam semua aspek bahasa, mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
7)      Memberikan pengalaman sosial kepada anak dalam hal berbagai pengalaman pada saat anak-anak mengomentari gambar dan bacaan
8)      Bahan bacaan, namun guru dapat menyelangi dengan percakapan yang relevan menguasai isi cerita bersama anak sehingga topik bacaan akan semakin berkembang sesuai dengan pengalaman dan daya imajinasi anak.

4. Ada 3 struktur big book
1) Sebab dan akibat
2) Masalah dan pemecahan masalah
3) Daftar dan urutan

5. Pembelajaran perlu menggunakan filosovi whole language karena dengan pembelajaran menggunakan filosovi whole language mengajarkan bahwa pembelajaran bahasa yang meliputi kecakapan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis, tidak dapat diajarkan secara terpisah melainkan harus secara bersama-sama dan saling menopang satu sama lainnya, sehingga meningkatkan kecerdasan linguistic yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan menggunakan kata-kata dan memahami kalimat-kalimat kompleks.
6. Alasan mengapa bahasa mudah atau sulit dipelajari
No
Bahasa mudah dipelajari anak
apabila:
Bahasa sulit dipelajari anak apabila:
1.
Suasana sebenamya dan alami
Anak akan mudah mempelajari bahasa apabila is berada dalam suasana yang alami karena bahasa adalah ekspresi perasaan dan pikiran anak yang digunakan anak dalam suasana yang sebenamya.
Suasana buatan (direkayasa)
Sebaliknya, dalam suasana yang dibuat­ beat oleh orang dewasa (guru), bahasa tidak lagi berfungsi sebagai ekspresi perasaan dan pikiran bagi anak melainkan obyek yang hares dipelajari.
2.
Menyeluruh
Bahasa mudah dipelajari anak apabila bahasa tersebut tersaji secara menyeluruh    sehingga maknanya utuh dan dapat dimengerti oleh anak:
Dipecah-pecah menjadi bagian-bagian
Bahasa sulit dipelajari anak apabila tersaji dalam bentuk yang sudah dipecah-pecah menjadi bagian-bagian sehingga maknanya tidak lagi utuh.
3.
Dapat dirasakan (bermakna)
Anak dalam berbahasa bersentuhan langsung dengan lingkungan di sekelilingnya (konkret), oleh karena itu anak akan mudah mempelajari bahasa apabila is dapat merasakan bahwa yang didengar atau dibacanya memang nyata ads di sekitarnya.
Tidak bermakna
Apabila bahasa yang dipelajari anak tidak bermakna, maka anak akan sulit mempelajarinya karena anak tidak pernah mendengar atau melihat sebelumnya (tidak konkret).
4.
Menarik
Unsur menarik dad segi makna dan tampilan         visual,  akan     sangat membantu anak mempelajari bahasa
Membosankan dan tidak menarik
Apabila bahasa yang dipelajari anak tidak menarik, balk makna maupun tampilan visualnya maka anak akan cepat boson
5.
Relevan
Bahasa yang dipelajari anak harus sesuai dengan kebutuhan dan kehidupan anak sehari-hari sehingga anak   termotivasi      untuk mempelajari-nya.
Tidal relevan dengan pembelajar
Bahasa yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kehidupan anak, membuat anak enggan mempelajarinya.
6.
Milik pembelajar
Bahasa yang dipelajari anak harus
berkisar pea dunia anak dan sering didengar anak sehari-hari.
Milik orang lain
Apabila , bahasa yang dipelajari anak adalah bahasa orang dewasa, anak akan sulit mempelajarinya karena tidak pernah atau jarang mendengarnya.
7.
Bagian dari peristiwa yang
sesungguhnya
Anak akan mudah mempelajari bahasa apabila bahasa tersebut merupakan bagian dari peristiwa yang benar-benar terjadi dalam dunia anak (masuk akal).
Di luar konteks
Bahasa yang di luar konteks dan hal yang dimengerti anak, membuat bahasa tersebut tidak masuk akal bagi anak sehingga sulit dipelajari
8.
Mempunyai kegunaan sosial
Aspek sosial dad bahasa sangat kental pada anak karena anak menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan orang di sekitarya. Dengan demikian bahasa yang mudah :dipelajari anak adalah bahasa yang mempunyai kegunaan
sosial.
Tidak memiliki nilai sosial
Jika bahasa yang dipelajari tidak memiliki nilai sosial, maka bahasa tersebut tidak berguna bagi anak sehingga anak tidak terdorong untuk ingin bisa menguasainya.
9.
Berguna bagi pebelajar
Anak akan menerapkan bahasa yang dipelajarinya di sekolah dalam  kehidupannya sehari-hari. Jadi anak akan mudah mempelajari bahasa apabila berguna baginya
Tidak mempunyai kegunaan yang
masuk akal
Jika bahasa yang dipelajari anak tidak dapat digunakan, maka ia tidak akan menggunakannya dalam kehidupan-nya sehingga pengetahuan barunya tidak akan "menempel' dalam pikirannya.
10.
Pebelajar memilih
menggunakannya
Bahasa akan mudah dikuasai anak
apabila ia menggunakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dipaksakan oleh orang lain
Bahasa yang dipaksakan penguasaan-nya oleh orang lain, tidak akan digunakan anak sehari-hari.
11.
Mudah ditemui pebelajar
Bahasa yang dipelajari anak hendaknya mudah ditemui anak dalam kehidupannya sehari-hari sehingga makna dad bahasa tersebut telah dipahami anak sepenuhnya.
Tidak mudah ditemui
Bahasa yang tidak mudah ditemui anak, akan sulit dipelajari anak karena anak tidak mempunyai contoh penggunaannya dalam kehidupan kesehariannya.

7.      Hal-hal yang perlu dilakukan agar anak mudah belajar bahasa yaitu
a.       Biarkan bahasa tetap utuh (tidak dipenggal-penggal)
b.      Libatkan anak dalam menggunakannya secara fungsional dan bertujuan memenuhi kebutuhannya.
c.       Singkirkan cara membaca yang diurutkan dengan hati-hati, program ejaan dan perlengkapan tulis tangan.
d.      Ajak anak untuk menggunakan bahasa dari pada menggunakan materi kesiapan membaca dan buku kerjanya
e.       Ajak anak berbicara tentang sesuatu yang perlu mengerti
f.       Tunjukkan pada mereka bahwa tidak apa-apa mengajukan pertanyaan dan mendengarkan jawabannya, serta bereaksi atau menyangkal pendapat/pertanyaan lainnya.
g.      Sarankan anak untuk menulis tentang apa yang terjadi pada mereka atau apa yang mereka rasakan.
h.      Dorongan mereka untuk membaca informasi, menguasai tulisan yang mengelilingi mereka dimana-mana atau menikmati cerita yang bagus.


8.      Yang dimaksud program whole language yaitu
Penyatuan semua bahasa, kebudayaan, masyarakat, pembelajar dan guru dan waktu di rumah anak belajar bahasa lisan tanpa memecahnya menjadi bagian-bagian yang sederhana yaitu menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pikirannya dan untuk mengerti orang lain.
3 pandangan pembelajaran membaca dengan whole language yaitu
a.       Membaca adalah suatu proses memaknai dan bukan hanya “membunyikan kata-kata” makna tercipta melalui interaksi dengan tulisan yang berguna dan menyeluruh. Pembelajaran membaca yang menggunakan kata-kata yang terpenggal-penggal tidak mempunyai makna yang utuh bagi anak.
b.      Kata-kata tidak dipelajari secara terisolasi tetapi dalam konteks penggunaannya. Pengalaman dengan kata-kata dalam konteks 5 sosial dan fungsional sangat penting dalam mempelajari kata-kata dalam kehidupan sehari-hari , anak menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan orang lain. Pengalaman anak menggunakan kata-kata dalam kehidupan sehari-hari akan sangat membantu anak dalam belajar membaca dan menulis.
c.       Membaca dan menulis dipelajari melalui kegiatan membaca dan menulis yang sesungguhnya.
Anak belajar membaca harus membaca yang sesungguhnya membaca yang mempunyai kegunaan dan tujuan dalam menulis anak belajar menulis yang sesungguhnya artinya menulis yang berguna dan betujuan.

9.      Pendapat para pakar pendidikan tentang belajar literasi yaitu
a.       Anak belajar literasi secara alami
Menunjukkan bahwa anak belajar berbicara dan membaca secara alami
b.      Anak-anak banyak tahu tentang literasi sebelum mereka masuk TK
Memberikan dukungan dengan menunjukkan respon positif. Memberi perhatian pada pekerjaan mereka dan menyediakan buku-buku bacaan serta alat tulis menulis.
c.       Semua Anak dapat Belajar
Anak belajar dengan caranya sendiri-sendiri dan unik dan memberikan kepercayaan kepada anak bahwa mereka dapat belajar.
d.      Anak belajar sebaik-baiknya jika belajar bersifat menyeluruh, bermakna, menarik dan berguna.
Kesesuaian dengan kurikulum yang berkembang dan di kembangkan  dari minat anak. Melibatkan seluruh anak dan tidak membosankan.
e.       Anak belajar sebaik-baiknya jika dia dapat membuat pilihannya sendiri
Guru hendaknya mendorong anak untuk membuat pilihan mereka masing-masing dan tidak berusaha mengarahkannya.

10.  Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar literasi antara lain :
a.       Ketenggelamaan (Immersion)
Anak-anak tenggelam dalam suatu keadaan, lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh percakapan dan tulisan-tulisan.
b.      Demonstrasi (Demonstration)
Melihat bagaimana orang dewasa berperilaku dan berbahasa juga melihat-lihat benda-benda dan bagaimana orang dewasa menyebutkan benda-benda tersebut.


c.       Keterlibatan (engagement)
Apabila ada keterlibatan anak di dalamnya akan merasa kegiatan itu berarti dan berguna bagi dirinya ketika ia berfikir bahwa ia akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
d.      Harapan (Expectation)
Guru hendaknya mempunyai harapan yang besar bahwa anak didiknya akan dapat belajar mendengar, berbicara, membaca dan menulis melalui kegiatan-kegiatan yang diciptakannya di dalam kelas.

11.  4 tingkatan perkembangan membaca pada anak yaitu
a.       Beginning Reader (Pembaca Pemula)
Ciri-cirinya :
1)      Anak belajar bagaimana tulisan bekerja kapan sebuah cerita atau tulisan lainnya mulai dan berakhir darimana tulisan dimulai
2)      Anak senang melihat tulisan dan senang apabila orang lain membacakan untuknya.
3)      Anak mengerti bahwa pikiran dapat diwakili oleh tulisan.
4)      Anak menunjukkan perilaku seperti membaca. Dll
b.      Emergent Reader (Pembaca Tumbuh)
Cirinya :
1.      Anak belajar bahwa tulisan adalah cara yang konsisten untuk menyatakan sebuah cerita dan informasi lainnya.
2.      Gambar menolongnya mengerti tulisan
3.      Anak mulai mencocokkan tulisan dengan ucapan dan mengamati hubungan suara dengan huruf
4.      Anak mulai bereksperimen dengan membaca dan berani mencoba membaca tulisan yang sederhana.
c.       Early Reader (Pembaca Awal)
Cirinya :
1)      Anak mulai percaya diri dalam menggunakan berbagai strategi termasuk struktur
2)      Anak dapat mengadaptasi cara membacanya pada berbagai macam tulisan
3)      Anak mengenali beberapa kata-kata mengetahui banyak tentang membaca dan tulisan lainnya
4)      Masa ini sangat penting untuk memastikan bahwa kebiasaan membaca yang bermakna telah mapan pada dirinya.
d.      Fluent Reader (Pembaca Ahli)
Cirinya :
1)      Anak telah ahli dalam mengintegrasikan berbagai tanda dalam membaca untuk memaknainya.
2)      Anak melihat membaca sebagai suatu yang berguna dan otomatis
3)      Anak mempunyai kemampuan yang besar untuk menghubungkan antara apa yang diketahuinya dengan suatu yang baru

12.  Tingkat perkembangan anak terdapat 5 karakter
a.       Karakteristik bacaan untuk Emergent Reader
1)      Tempat tulisan tetap (di bagian atas atau di bagian bawah buku)
2)      Pengulangan pola kalimat (1-2 perubahan kata)
3)      Tema dikenal anak
4)      Gambar sangat membantu tulisan
5)      Menyediakan kesempatan untuk mulai menggunakan informasi visual untuk mengecek dan memonitori bacaan.
6)      Memperkenalkan kata-kata yang sering digunakan
b.      Karakteristik bacaan untuk Emergent/Early Reader
Adalah bahan bacaan yang sesuai untuk tingkatan peralihan antara emergent reader ke early reader yaitu sebagai berikut :
1)      Format mudah diterka
2)      Bervariasi, pola kalimat sederhana
3)      2-3 baris kalimat per halaman, pengulangan kata
4)      Gambar mewakili keseluruhan kata-kata
5)      Struktur kalimat percakapan masih dominan
6)      Menggunakan berbagai tanda baca
7)      Menggunakan lebih banyak kata-kata yang sering digunakan
c.       Karakteristik bacaan untuk Early Reader
1)      Berbagai pola kalimat sederhana yang membantu pemilahan kalimat
2)      Beberapa baris kalimat per halaman, kalimat lebih panjang
3)      Campuran antara pola kalimat percakapan tulisan
4)      Gambar tidak perlu banyak membantu tulisan
5)      Mengandung kata-kata baru atau yang tidak biasa
6)      Kata-kata perlu perhatian anak secara visual
7)      Perbendaharaan kata lebih banyak
d.      Karakteristik bacaan untuk Early/Fluent Reader
Adalah bahan bacaan yang sesuai untuk tingkatan peralihan antara early reader ke fluent reader adalah sebagai berikut :
1)      Terdapat berbagai pola kalimat di dalamnya
2)      Struktur bahasa tulisan
3)      Cerita lengkap
4)      Gambar hanya sedikit membantu tulisan
5)      Memungkinkan pembaca mengembangkan pengertian secara memahami hubungan kata-kata
6)      Kata-kata perlu diperhatikan anak secara visual
7)      Perbendaharaan kata lebih banyak
e.       Karakteristik bacaan untuk Fluent Reader
Bahan bacaan untuk tingkat fluent reader adalah sebagai berikut
1)      Menuturkan episode dan kejadian-kejadian
2)      Deskripsi lebih banyak
3)      Berhubungan dengan cerita yang dikena;
4)      Dukungan gambar minimal
5)      Perbendaharaan kata sangat menantang dan tidak biasa didapatkan

13.  3 strategi dalam membaca yang saling berkaitan dan contoh
Syntactic (struktur kalimat), semantic (makna kalimat), dan graphic (bentuk huruf).
1)      Contoh dalam sebuah kalimat
Ia…………………..melintas rerumputan
2)      Contoh dalam kalimat
Ia…………………..melintasi rerumputan
3)      Contoh
Ia m……………….melintasi rerumputan
Dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
a.       Isyarat tentang arti yang datang dari pengalaman dan pengetahuan kita tentang subyek, dan konsep tentangnya, dinamakan isyarat sematic
b.      Isyarat dari pengalaman kita tentang struktur dan pola kalimat bahasa dinamakan isyarat syntactic
c.       Isyarat dari pengetahuan kita tentang tulisan, bagaimana tulisan terlihat, dan hubungan antara suara dan huruf dalam kalimat tertentu, dinamakan isyarat grapho-phonic

14.  Model pembelajaran whole language di kelas adalah :
1)      Model kelas belajar alami
adalah model belajar yang mencontoh bagaimana anak belajar berbicara, membaca dan menulis di rumah.
2)      Pembelajaran bahasa dengan Big Book
Merupakan bagian dari pengalaman membaca buku bersama yang memperkenalkan mempergunakan tulisan dalam bentuk besar untuk membaca awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar